Jumat, 13 April 2012

laporan biologi dasar













PENGGUNAAN MIKROSKOP


1.     PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leewenhoek (1632 - 1723), yang berkebangsaan Belanda, dengan mikroskop masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka Kuningan dan perak. Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapat dicapainya hanyalah 200-300 kali. Mikroskop ini sedikit sekali perannya dibandingkan dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang  (Purba, 1999).
Mikroskop merupakan alat bantu utama untuk melakukan pengamatan dan penelitian karena dapat dipergunakan untuk mempelajari struktur dan bentuk-bentuk benda yang sangat kecil. Mikroskop ada 2 macam , yaitu mikroskop electron dan mikroskop cahaya (Anonymous, 2008).
Pada mikroskop banyak bagian-bagian yang harus diketahui dan diperhatikan oleh para praktikan agar dapat memakai mikroskop tersebut dengan benar (Nelson and cox,2004).

1.2    Maksud dan Tujuan
Maksud dari praktikum BIOLOGI DASAR tentang MIKROSKOP ialah untuk mengenalkan mikroskop Monokuler Dan Binokuler, cara penggunaannya dan pemeliharaannya. Serta para praktikan dapat mengetahui dan terampil menggunakan mikroskop.
Tujuan dari praktikum BIOLOGI DASAR tentang MIKOSKOP ialah agar praktikan dapat mengetahui bagian-bagian dari mikroskop beserta dengan fungsinya dan praktikan dapat menggunakan mikroskop dengan baik dan benar serta cara perawatannya juga.

1.3 Waktu dan Tempat
Pratikum BIOLOGI DASAR tentang MIKROSKOP yang dilaksanakan pada hari Kamis, 29 September 2011, pukul 07.00 WIB – 09.00 WIB, dan bertempat di gedung C lantai 1, Laboratorium IIP (Ilmu – Ilmu Perairan), Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Univerrsitas Brawijaya, Malang.


2.     TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Mikroskop
Mikroskop (bahasa Yunani : micros = kecil dan scopein = melihat) adalah sebuah alat untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat dengan mata kasar. Ilmu yang mempelajari benda kecil dengan menggunakan alat ini disebut mikroskopik yang artinya sangat kecil dan tidak mudah dilihat oleh mata.(Jacklet, 1998).
Mikroskop merupakan salah satu alat penting dalam kegiatan praktikum biologi disekolah.Mikroskop yang banyak digunakan di sekolah adalah mikroskop monokuler.Seiring dengan kemajuan ilmu dan tekhnologi, jenis mikroskop dan kemampuan memperbesar benda juga semakin maju.(Anonymous, 2009).
Mikroskop pertama kali ditemukan oleh Antony Van Leewenhoek (1632 - 1723), yang berkebangsaan Belanda dengan mikroskop yang masing-masing terdiri atas lensa tunggal hasil gosokan rumah yang ditanam dalam kerangka kuningan dan perak.Kekuatan perbesaran tertinggi yang dapt dicapainya hanyalah 200-300 kali, mikroskop ini sedikit sekali perannya dibandingkan dengan mikroskop cahaya majemuk yang ada sekarang.(Purba, 1999).

2.2 Sejarah Mikroskop
Mikroskop merupakan alat bantu utama dalam melakukan pengamatan dan penalitian dalam bidang biologi, karena dapat digunakan untuk mengamati stuktur benda – benda yang kecil. Mikroskop pertama kali ditemukan oleh seseorang berkebangsaan Belanda, Anthony Van Leuwenhook..Mikroskop yang digunakan yaitu mikroskop sederhana (berlensa tunggal).Pada tahun 1600 Hans dan Zaccharias Jansen menemukan mikroskop yang sangat canggih yaitu mikroskop majemuk (berlensa ganda), mikroskop sederhana dan mikroskop majemuk merupakan mkroskop cahaya dimana keduanya memanfaatkan pancaran cahaya untuk membentuk bayangan benda.Seiring berjalannya waktu, pada tahun 1932 Koll dan Ruska menemukan mikroskop elekron yang menggunakan berkas elektron sebagai pengganti cahaya.(Wildan, 2003).
Pada tahun 1661 Kebler merancang cara membuat mikroskop kompleks. Tahun 1655, Robert  Hooke menggunakan mikroskop kompleks untuk melihat pori – pori kecil pada irisan batang pohon gabus yang dimana sel. Tahun 1674 Leuwenhook melaporkan penemuan protozoa danberhasil bercerita 9 tahun kemudian. Tahun 1886, Zeisis membuat lensa dengan desain Abbe yang menjadi kop perbesern lebih baik.(Monrow, 2010).
Pemuatan mikroskop pertama  yang paling dikenal alah Hans Jansen dan Zaccharias. Jansen (Ayah – Anak). Pada tahun 1590, temuan itu mendorong ilmuan lain seperti Galileo Galilei (Italia) untuk membuat alat yang sama pada tahun      1690. (Hiramirawan, 2008).

2.3 Macam – macam Mikroskop
Menurut Volk dan Whileer (1984), macam – macam mikroskop adalah sebagai berikut :
Ø  Mikroskop Medan – Terang
Pada Mikroskop medan – terang, daerah yang diamati diterangi dengan benderang sehingga objek – objek yang sedang ditelaah tampak lebih gelap dari pada latarbelakangnnya. Mikrokop ini bias menghasilkan perbesaran maksimum sampai 1000 diameter.
Ø  Mikroskop Medan – Gelap
Mikroskop ini tidak jauh berbeda dengan mmikrskop medan – terang. Perbedaanya pada mikroskop medan – terang dilengkapi dengan kondensor.
Ø  Mikroskop Flouresensi
Mikroskop ini digunakan untuk memeriksa spesimen yang telah diwrnai dengan zat – zat berwarna, flourokrommemungkinkan identifikasi mikroorgnisme dengan cepat.Bahannya dinamakan flourosen.
Ø  Mikroskop Kontrs – Fax
Mikrokop ini adalah tipe mikroskop cahaya yang memungkinkan kontras yang lebih besar antara subtensi dengan ketebalan.
Ø  Mikroskop Elektron
Mikroskop ini memberi perbesaran yang lebih besar dari pada perbesaran yang diberikan mikroskop cahaya.Hal ini dimungkinkan oleh daya pisah yang lebih besar yang diperoleh karena berkas – berkas electron yang digunakan untuk perbesaran dan mempunyai panjang gelombang yang sangat pendek.
Ø  Mikroskop Cahaya
Mikroskop ini meggunakan cahaya putih biasa untuk melihat mikroorganisme.Cahaya dapat dikeluarkan secara langsung melalui objek atau disekitar objek atau ditepi objek. Polaritas cahaya dengan melewatkan cahaya biasa melalui dua filter dapat digunakan untuk melihat bagian – bagian objek yang lebih jelas.
Ø  Mikroskop Ultra – Violet (UV)
Mikroskop ini menggunakan sinar UV dengan panjang gelombang lebih pendek dari cahaya untuk melihat organisme mikroskop UV dapat melihat objek yang lebih kecil dari objek yang dapat dilihat.
Ø  Mikroskop Akustik
Mikroskop ini menggunakan komponen untuk menghasilkan gelombang suara untuk melihat objek.Mikroskop akustik menghasilkan bayangan objek secara objek secara elektronik pada layar televisi dan bisa memperbesar objek secara elektronik sampai 5000 kali ukuran sebenarnya.

Menurut Yekti (1994), Mcam – macam mikroskop adalah sebagai berikut :
Ø  Mikroskop Cahaya
Memiliki dua lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler system kerjannya dibantu dengan cahaya yang menembus objek yang diamati.Perbesaran bayangan objek hingga 1000 kali.
Ø  Mikroskop Elektron
Mempunyai day resolusi sangat tinggi (0,1 nM) mampu memperbesar bayangan hingga jutaan kali.
Ø  Scaning Electron Microscope
Digunakan untuk studi detail arsitektur permukaan sel atau struktur jasad renik dan objek teramati secara tiga dimensi.


Menurut Winata Sasmita (1986), macam – macam mikroskop adalah sebagai berikut :
Ø  Mikroskop Cahaya
Ø  Mikroskop Elektron
Ø  Mikroskop Ultra – Violet (UV)
Ø  Mikroskop Medan – Gelap
Ø  Mikroskop Stereo
Ø  Mikroskop Pender
Ø  Mikroekop Fase Kontras
2.4 Bagian – bagian Mikroskop
Menurut Wargan (2009), ada beberapa bagian-bagian mikroskop yang memiliki bagian tertentu, yaitu :
·        Lensa Objektif
Untuk menangkap dan memperbesar bayangan dari objek dengan pembesaran 4x, 10x, 40x dan 100x.
·        Revolvel
Untuk mengatur lensa objektif.
·        Lensa Okuler
Untuk memperbesar bayangan dari lensa objektif.
·        Tubulus Okuler
Untuk menghubungkan lensa okuler, revolver dan lensa objektif.
·        Difragma
Untuk mengatur bayangan sedikitnya bayangan yang masuk.
·        Kondensor
Untuk memusatkan cahaya pada preperat yang diamati.
·        Dasar atau Kaki
Untuk penyangga mikroskop.
·        Tiang Penyangga
Untuk menghubungkan dasar dengan pegangan mikroskop.
·        Meja Benda
Sebagai tempat untuk preperat yang akan diamati.
·        Penjepit
Sebagai penjepit preparat agar preparat tidak bergeser.
·        Makrometer
Untuk menggerakkan lensa naik turun secara cepat.
·        Mikrometer
Untuk menggerakkan lensa naik turun secara perlahan – lahan.
     Menurut Sulistyodiani (2010),ada beberapa bagian – bagian mikroskop ialah sebagai berikut :
·        Lensa Okuler
·        Lensa Objektif
·        Makrometer
·        Mikrometer
·        Revolver
·        Diafragma
·        Kondensor
·        Meja Mikroskop
·        Penjepit Kaca
·        Lengan Mikroskop
·        Kaki Mikroskop
·        Sendi Ingdinasi
     Menurut Purba (1966), bagian – bagian mikroskop ialah sebagai berikut :
Ø  Lensa Okuler
Ø  Revolver
Ø  Penjepit Preparat
Ø  Lensa Objektif
Ø  Meja Preparat
Ø  Diafragma
Ø  Sumber Cahaya
Ø  Mikrometer
Ø  Makrometer
Ø  Pengatur Letak Preparat












3.     METODOLOGI

3.1   Alat dan Fungsi
Alat yang digunakan pada Praktikum Biologi Dasar materi penggunaan mikroskop sebagai berikut :
Ø Mikroskop                    : Melihat benda-benda yang sangat kecil.
Ø Objek Glass                : Meletakkan objek yang akan diamati.
Ø Cover Glass                : Sebagai penutup objek glass.
Ø Washing Bottle            : Sebagai wadah aquadest.
Ø Gunting                       : Untuk memotong kertas koran.
Ø Pinset                          : Untuk mengambil benda kecil.
Ø Pipet Tetes                  : Untuk mengambil larutan.
Ø Nampan                      : Tempat meletakkan alat.

3.2  Bahan dan Fungsi
Bahan yang digunakan dalam Praktikum Biologi Dasar materi penggunaan mikroskop adalah sebagai berikut :
Ø Potongan Kertas Koran           : Sebagai objek yang diamati.
Ø Aquadest                                 : Untuk memperjelas bayangan
objek.
Ø Tissue                                      : Untuk membersihkan coverglass
dan objek glass.














3.3    Skema Kerja
3.3.1               Pembuatan Preparat
Disiapkan kertas Koran
Text Box: Disiapkan alat dan bahan


                        Dipotong / gunting huruf

                        Diletakkan diatas objek glass

                        Ditetesi dengan aquades

                        Ditutup dengan cover glass dengan sudut 45

Hasil
Text Box: Hasil


3.3.2 Pengamatan Mikroskop
Disiapkan kertas Koran
Text Box: Disiapkan alat dan bahan


                          Dihubungkan kabel mikroskop ke listrik

                          Dinyalakan saklar mikroskop 

                          Diletakkan preparat di meja preparat

                          Diatur fokusnya

                          Diamati


Text Box: Hasil
 







4.     PEMBAHASAN

4.1 Analisa Prosedur
Dalam melakukan Praktikum BIOLOGI DASAR mengenai penggunaan mikroskop, pertama praktikan harus menyiapkan alat dan bahan, antara lain mikroskop untuk melihat benda – benda yang sangat kecil, objek glass untuk metakkan objek yang akan diamati, cover glass sebagai penutup objek glass, washing bottle sebagai wadah aquades, gunting untuk memotong koran, pinset untuk mengambil benda kecil, pipet tetes untuk mengambil larutan dalam skala kecil dan nampan sebagai wadah alat dan bahan. Bahan – bahan yang digunakan antara lain potongan kertas koran sebagai objek pengamatan, aquades untuk memperjelas bayangan objek dan tissue untuk membersihkan cover glass dan objek glass.
Setelah alat-alat dan bahan siap, mikroskop diletakkan dengan hati-hati diatas meja dengan tangan mikroskop menghadap kea rah kita dan meja objek menghadap ke arah yang berlawanan.Setelah itu, tabung di naikan dengan pengatur kasar hingga lensa objektif tidak membentur meja objek bila revolver di putarkan.Lalu lensa objektif lemah ditempatkan tepat di bawah lensa okuler. Selanjutnya diafragma di buka lebar-lebar dengan cara menggeser bagian-bagian yang menonjol.
Setelah mikroskop siap, kemudian kertas koran diguakan gunting untuk menggunting 1 hufuf, kemudian kertas tersebut di letakkan di atas objek glass menggunakan pinset. Kemudian objek pengamatan di tetesi aquades.Lalu ditutup cover glass dengan kemiringan 45 dan dengan pelan-pelan gelas penutup ditambah kemiringan sampai menuju penuh objek dalam objek glass agar tidak terdapat gelembung udara. Selanjutnya objek yang akan diamati diletakkan di atas meja preparat pada mikroskop. Setelah itu objek diamati dan dicatat hasil pengamatannya.


4.2 Analisa Hasil
Hasil analisa dari Praktikum Biologi Dasar tentang penggunaan mikroskop adalah  sebagi berikut :
Mengadakan pengamatan terhadap hufuf “M” dari potongan kertas koran dengan perbesaran .
Lensa Okuler × Lensa Objektif   = 10 × 40                
                                    = 400 kali


 Sebelum diamati                                                       Setelah diamati



 





               Gambar 4.2.1                                                            Gambar 4.2.2

Sifat yang dihasilkan adalah Maya, terbalik, dan diperbesar.

4.3 Data hasil pengamatan
Hasil dari Praktikum Biologi Dasar tentang penggunaan mikroskop adalah sebagai berikut :
Pengamatan terhadap huruf “M” dari potongan kertas koran.

Sebelum diamati                                                         Setelah diamati








 






   Gambar 4.3.1                                                           Gambar 4.3.2

Sifat yang dihasilkan adalah maya, terbalik, dan diperbesar.

4.3.3 Gambar Mikroskop




5.     PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari Praktikum Biologi Dasar untuk mikroskop adalah sebagai berikut :
1.   Mikroskop merupakan alat yang berfungsi untuk melihat benda-benda kecil yang tidak dapat dilihat dengan mata kasar.
2.   Sifat bayangan yang diperoleh dari mikroskop yaitu maya,terbalik, dan diperbesar.


5.2 Saran
Dalam Praktikum Biologi Dasar materi  penggunaan mikroskop yaitu, sebaiknya praktikan harus sabar dan teliti untuk mendapatkan gambar objek yang diamati oleh mikroskop dan menggunakan waktu sebaik mungkin, karena itu yang membantu agar berjalannya praktikum lancar.




















DAFTAR PUSTAKA

Afdhom.2008.Macam-macam mikroskop.http://www.afdhom-mikros.com/
            Diakses tanggal 29 September 2011, pukul 21.00 WIB.
Anonymous.2008.Pengertian mikroskop.http://Wikipedia.org/wiki/mikros
            Diakses tanggal 29 september 2011, pukul 21.00 WIB.
.2008.Pengertian mikroskop.http://id.shroong.com/
exact/sciences/physic/212570/. Diakses tanggal 29 September 2011, pukul 21.00.
Jacklet, Alice.1998.Laboratory manual life third Edition.                   
Kadri.2010.Sejarah mikroskop.http://kadri-blogspot.copm/2010/02/sejarah-leuwenhoek-dan-mikroskopnya.html. Diakses tanggal 29 September 2011, pukul 21.00 WIB.
Warghor.2000.Bagian-bagian mikroskop.http://service-microcope.blogspot.com
     Diakses tanggal 30 September 2011, pukul 07.00 WIB.
Nelson, DL and Cox, MM.2004.Morcular and cellular biologi.4ed. New York : W.H.         Freeman.119P. Diakses tanggal 30 September 2011, pukul       07.00 WIB.
Purba.1999.Sejarah mikroskop.http://www.purba.blogspot.com/
            Diakses tanggal 30 September 2011, pukul 07.00 WIB.






















SEL TUMBUHAN, SEL HEWAN DAN BENDA-BENDA KECIL LAINNYA


1.PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Sel merupakan segumpal protoplasma berinti sebagai individu yang berfungsi menyelenggarakan seluruh aktivitas untuk kebutuhan hidupnya. Atau dengan kata lain sel merupakan unit struktural kehidupan dan merupakan unit fungsional dari kehidupan (Kartosapoetra, 2004).
Sel merupakan kesatuan struktural, fungsional dan herediter yang terkecil.Sel terbagi menjadi dua tipe, yaitu prokariot dan eukariot. Perbedaan karakteristik antara dua sel tersebut adalah keberadaan membran yang menyelubungi nukleus maupun organel lainnya yang memiliki fungsi spesifik, seperti mitokondria, retikulum endoplasma, badan golgi dn lisosom. Sel eukariot memiliki karakteristik tersebut, sedangkan pada sel prokariot tidak (Nelson and Cox, 2004).
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang  ilmuan Inggris Robert Hooke, yang telah meneliti irisan gabus melalui mikroskop yang dirancang sendiri. Kata sel berasal dari bahasa latin, cellula artinya rongga/ruangan. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah sel dapat berfungsi secara autimon asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi (Gilliand, 1985).

1.2 Maksud dan Tujuan
Maksud diadakannya Praktikum Biologi Dasar tentang Sel Tumbuhan, Sel Hewan dan Benda Kecil Lainnya adalah memahami penggunaan mikroskop untuk mengamati bentuk sel.
Tujuan diadaannya Praktikum Biologi Dasar tentang Sel Tumbuhan, Sel Hewan dan Benda Kecil Lainnya adalah agar praktikan dapat memahami ciri-ciri sekaligus dapat membedakan perbedaan antara sel hewan dan sel tumbuhan.

1.3 Waktu dan Tempat
Praktikum Biologi Dasar tentang Sel Tumbuhan, Sel Hewan dan Benda Kecil Lainnya dilaksanakan pada Hari Kamis, tanggal 29 September 2011, pukul 07.00 WIB-09.00 WIB dan bertempat di Laboraturium IIP (Ilmu-ilmu Perairan) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya, Malang.
2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Sel
Sel adalah unit terkecil dalam organisme hidup, baik dalam dunia tumbuhan ataupun hewan, sel terbungkus oleh membran atau selaput sel. Dan terdapat protoplasma sel yang dibungkus oleh membran (Anonymous, 2008).
Sel merupakan unit fungsional dari organisme multiseluler. Bagian sel ada yang disebut sentral yaitu nukleus, dan dikelilingi oleh sitoplasma yang dibatasi oleh membran inti dan bats terluar dilapisi oleh lapisan tipis dan sulit ditembus yaitu membran plasma (Hart, 1972).
Sel sebagai unit fungsional makhluk hidup menyatakan bahwa protoplasma merupakan dasar fisik kehidupan.Protoplasma bukan hanya bagian struktural sel, tetapi juga merupakan bagian penting sel sebagai tempat berlangsung reaksi-reaksi kimia kehidupan.Berdasarkan hal ini muncullah teori sel yang menyatakan bahwa sel merupakan kesatuan fungsional kehidupan (Schultze, 1874).

2.2 Sejarah Penemuan Sel
Wikipedia (2011), menerangkan sejarah penemuan sel bahwa pada awal abad 17, Galileo Galilei dengan alat dua lensa ia menggambarkan struktur tipis dari mata serangga berupa pola geometri. Galileo Galilei yang bukan seorang biologiwan sesungguhnya orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop.Pada pertengahan abad, Robert Hooke, seorang kurator dari Inggris melihat gambaran dari suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang. Disebut struktur yang dilihatnya itu dengan nama latin yaitu cellulae (yang berarti ruang kecil), itulah asal kata sel berasal.
Pada akhir tahun 1600-an Antony Van Leeuwenhoek, seorang penjaga toko bangsa Belanda, dan terampil menyusun lensa-lensa hingga dapat digunakan untuk melihat dan mengamati berbagai macam protista, spermatozoa, bakteri dan organisme kecil yang tidak dapat dilihat lagi 2 abad kemudian.
Tahun 1820-an, peningkatan pada desain lensa terjadi dan membawa sel menjadi lebih dapat terfokus diamati.Robert Brown seorang ahli botani, mengamati adanya titik buran yang selalu ada pada sel telur.Sel polen atau serbuk sari dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh.Dia menyebut titik tersebut sebagai nukleus.Pada tahun 1838 Matthias Schleiden, juga seorang ahli botani berpendapat bahwa nukleus dan perkembangan sel erat hubungannya. Berdasarkan hasil penalitiannya, Schleiden menyimpulkan bahwa masing-masing sel tumbuhan mengarah ke suatu kehidupan ganda, satu tergantung pada kehidupannya sendiri dan yang lain sebagai integral tanaman. Pada tahun 1939, Theodor Schwann, seorang ahli zoologi, berdasrakan hasil penelitiannya selama bertahun-tahun terhadap struktur dan pertumbuhan jaringan hewan mengemukakan bahwa hewan sama seperti tanaman, terdiri atas sel dan produk-produk sel. Dan bahwa walaupun sel adalah bagian dari organisme, mereka pada tingkat tertentu adalah kehidupan tersendiri. Satu abad kemudian Rudolfrang Virchow, seorang ahli fisiologi, melaporkan hasil penelitiannya mengenai pertumbuhan dan reproduksi sel bahwa sel membelah menjadi dua sel. Setiap sel berasal dari sel yang sudah ada.Analisis mikroskop (hasil penelitian pada pertengahan abad 19) membuktikan bahwa sel adalah unit terkecil kehidupan dan bahwa kehidupan yang berlangsung terus-menerus berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal.Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel.
Sentraedukasi (2011), mengemukakan pemahaman mengenai struktur sel perlu penggunaan mikroskop. Ada tiga konsep mengenai sel, yaitu:
1.   Semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel.
2.   Sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup.
3.   Keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal.

2.3 Bentuk-bentuk Sel dan Contohnya.
Ukuran sel pada umumnya mikroskopis, namun kita masih bias menganalisis bentuk-bentuk sel menggunakan mikroskop. Berikut adalah bentuk-bentuk sel beserta contohnya menurut penjelasan Anonymous (2009):
-        Pipih, contohnya sel epitel.
-        Panjang, contohnya sel saraf atau neuron.
-        Bikonkaf, contohnya sel eritrosit.
-        Bentuk sel yang tetap, contohnya spermatozoa.
-        Bentuk sel yang berubah-ubah, contohnya amoeba.

2.4 Bagian-bagian sel dan Fungsinya.
Pramesti (2011), mengemukakan beberapa bagian-bagian sel. Sel mempunyai bagian-bagian atau organel-organel yang mempunyai fungsi sendiri-sendiri, diantaranya yaitu:
a.   Membran sel                      : untuk mengatur pemasukan dan pengeluaran zat dari luar sel.
b.   Nukleus (inti)                      : untuk mengendalikan semua kegiatan sel.
c.   Sitoplasma                         : untuk menetralkan kondisi yang ekstrim (terlalu asam atau terlalu basa).
d.   Ribosom                            : untuk sintesis protein.
e.   Lisosom                             : untuk mencerna bahan dari luar dan menghancurkan organel-organel yang rusak.
f.     Reticulum endoplasma      : sebagai jembatan antara inti sel dan sitoplasma.
g.   Plastida                              : sebagai pigmen klorofil.
h.   Vakuola                              : untuk menyimpan makanan, mencerna makanan serta pengeluaran berupa cairan.
i.     Mitokondria                        : sebagai respirasi sel.
j.     Sitoskleton                         : sebagai penyokong.











2.5 Perbedaan Sel Hewan dan Sel Tumbuhan.
Menurut penjelasan Pramesti (2010), perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan adalah sebagi berikut:

No.
Sel Hewan
Sel Tumbuhan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.


9.
Tidak memiliki dinding sel.
Tidak memiliki plastida.
Tidak memiliki klorofil.
Memiliki sentrosom.
Memiliki ribosom.
Timbunan zat berupa lemak.
Bentuk tidak tetap.
Pada hewan tertentu memiliki vakuola, ukurannya kecil dan banyak.
Jumlah mitokondria banyak.
Memiliki dinding sel.
Memiliki plastida.
Memiliki klorofil.
Tidak memiliki sentrosom.
Tidak memiliki ribosom.
Timbunan zat berupa pati.
Bentuk sel tetap.
Memiliki vakuola besar dan sedikit.

Jumlah mitokondria sedikit.




















3. METODOLOGI

3.1 Alat dan Fungsi.
Alat-alat yang digunakan dalam Praktikum Biologi Dasar tentang Sel Tumbuhan dan Sel Hewan adalah sebagai berikut :
a.   Mikroskop monokuler/binokuler     : untuk melihat benda-benda
kecil.
b.   Objek glass                                    : untuk meletakkan media yang
akan diamati.
c.   Cover glass                                   : untuk menutup objek glass.
d.   Tissue                                            : untuk membersihkan alat-alat                                                                       praktikum yang akan
digunakan.
e.   Jarum pentul                                  : untuk mengambil bagian ketela
pohon yang diamati.
f.     Batang korek api                           : untuk mengambil ephitelium
squamosum pipi.
g.   Silet                                               : untuk menyayat ketela pohon.

3.2 Bahan dan Fungsi.       
Bahan-bahan yang digunakan dalam Praktikum Biologi Dasar tentang Sel Tumbuhan dan Sel Hewan adalah sebagai berikut :
a.     Ketela pohon                                : sebagai objek pengamatan.
b.     Aquades                                       : untuk memperjelas objek yang
akan diamati.
c.      Lugol                                            : untuk memperjelas objek yang
diamati.
d.     Larutan Y-KY                               : untuk memperjelas objek yang
akan diamati.
e.     Ephitelium squamosum pipi         : sebagai media pengamatan.
f.       Daun hydrilla                                : sebagai media pengamatan.
g.     Larutan biru methylene                : untuk memperjelas objek yang
akan diamati.
h.     Paramecium                                 : sebagai objek yang akan
diamati.

3.3    Skema Kerja.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar