TEKNOLOGI DAN FISIOLOGI PASCA PANEN
Oleh:
Fatihatu Rizqiy (115080300111116)
Siti Sufiyah Adawiyah (115080300111132)
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
v Mekanisme
Perombakan TMAO
Jenis ikan tertentu, TMAO dapat
berasal dari luar tubuh, namun pada jenis ikan lainnya dari dalam tubuh ikan
itu sendiri dan pada jenis ikan tertentu dapat pula berasal dari gabungan dari
luar dan dari dalam tubuhnya. TMAO
yang berasal dari luar tubuh ikan adalah dari makananya. TMAO akan tertimbun
dalam tubuh ikan bila ikan memakan makanan yang mengandung TMAO, dan
sebalaiknya, bila makananya tidak mengandung TMAO, maka dalam tubuh ikan
tersebut tidak terjadi penimbunan TMAO.
Jenis ikan tertentu, misalnya pada jenis ikan Jack
Mackerel kandungan TMAO dalam tubuhnya tidak dipengaruhi oleh makanan yang
mengandung TMAO, melainkan dibentuk di dalam suatu sistem metabolism dalam
tubuhnya. Sistem metabolism ini misalnya terjadi pada jenis-jenis ikan perairan
payau yang dipindahkan ke perairan tawar, akan mengeluarkan TMAO dalam tubuhnya
sebab TMAO sudah tidak diperlukan lagi, dan terjadi sebaliknya bila ikan itu
dikembalikan lagi ke perairan payau. Pada golongan ikan yang ketiga, yaitu yang
dapat meningkatkan kadar TMAO dalam tubuhnya melalui makanan atau membentuk
sendiri dalam tubuhnya.
Dalam tubuh ikan terjadi persamaan reaksi sebagai berikut:
(CH3)3N + NADPH2 (CH3)3NO
+ NADP + H2O
TMA monooxygenase
Bila makananya tidak mengandung TMAO , maka dia dapat
meningkatkan TMAO dengan membentuk sendiri di dalam tubuhnya untuk keperluan
pengaturan metabolism dalam tubuhnya. TMA adalah precursor terbaik bagi
terbentuknya TMAO. Enzim yang berperan disini adalah TMA-monooxygenase (Suwetja,
2011).
v
Reduksi TMAO menjadi TMA, DMA, FA.
TMAO terombak dengan adanya cystein dan indikator ion Fe dan atau Hb,
menjadi TMA dalam jumlah terbanyak ditambah dengan sedikit DMA dan FA. Setelah ikan mati, TMAO
akan terurai oleh enzim reduktase menjadi TMA dan kemudian terurai lagi menjadi
unsure-unsur yang lebih sederhana yaitu dhimethil amin (DMA), monomethil amin
(MMA), dan formaldehid (FA). Dari reaksi antara asam formiat dan NADH akan terbentuk
cytocrhome tipe c. kemudian dari sinilah terbentuklah TMAO reduktase. Enzim
inilah yang mengkatalisa perombakan TMAO menjadi TMA (Suwetja, 2011).
TMAO (22-240C) TMA (bagian
terbesar) + DMA + FA
TMAO reduktase
Terbentuknya TMA dari penguraian
senyawa lipoprotein menjadi kolin lalu diuraikan menjadi TMAO oleh enzim
dehidrogenase, kemudian direduksi menjadi TMA sebagai
senyawa yang sebagian besar terdapat spesies ikan laut (Yuliana, 2007). Trimietilamin
(TMA) merupakan suatu senyawa yang terbentuk sebagal hasil degradasi dari trimetilamin oksida (TMAO) oleh aktivitas mikroba Pseudomonas. Achromobacter
dan Lactobacilus (Suliantari et al, 1994).
v
Faktor-faktor pendukung perombakan TMAO
- Enzim
Escherichia
coli merupakan
salah satu jenis bakteri Gram-negatif yang bersifat menurunkan mutu. Beberapa
golongan Enterobacteriaceae mampu melakukan mekanisme mereduksi trimetilamin
oksida (TMAO) menjadi trimetilamin (TMA) (Lund et al, 2000).Tidak semua
bakteri dapat mereduksi TMAO menjadi TMA, proses reduksinya bergantung pada
kondisi pH (Jay et al, 2005). Hasil reduksi ini akan menghasilkan bau
“amis” yang menandakan kerusakan pada ikan atau seafood. TMA biasanya
digunakan sebagai indicator dekomposisi otot.
Perombakan TMAO terutama dilakukan
oleh dua tipe enzim yaitu endogenous dan eksogeous enzim. Endogenous enzim
yaitu enzim yang dapat dihasilkan oleh tubuh ikan itu sendiri, sedangkan enziim
eksogenous yaitu nezim yang dhasilkan oleh bakteri. Enzim ini berperan utama
dalam proses pembusukan ikan. Jenis-jenis bakteri penghasil enzim ini terutama
adalah Pseudomonas sp, lalu disusul
oleh acromobacter, aeromonas sp. Dari
golongan Pseudomonas sp yang terutama
adalah P.putrefacieus, yang disebut
dengan penghasil utama TMA. Sekitar 80 % TMA terbentuk dari hasil bakteri ini
(Suwetja, 2011).
b.
Temperatur
Temperature optimum yang diperlukan
oleh jenis-jenis bakteri tertentu dalam perombakan TMAO adalah 370C
bagi E.coli,Acromobacter, dan Serratia, 250 C bagi P.putrefacieus,sekitar 400C
bagi P.myxogenes. Seluruh bakteri ini
terhambat kegiatannya pada temperature 00C (Suwetja. 2011).
v Histamine
pada ikan
Histamin
merupakan senyawa turunan dari asam amino histidin yang banyak terdapat
pada ikan. Asam amino ini merupakan salah satu dari sepuluh asam amino
esensial yang dibutuhkan oleh anak-anak dan bayi tetapi bukan asam amino
esensial bagi orang dewasa. Di dalam tubuh kita, histamin memiliki efek psikoaktif
dan vasoaktif. Efek psikoaktif menyerang sistem saraf
transmiter manusia, sedangkan efek vasoaktif-nya menyerang sistem
vaskular. Pada orang-orang yang peka, histamin dapat menyebabkan migren dan
meningkatkan tekanan darah.
Histamin
merupakan suatu senyawa biogenik aminyang terbentuk akibat proses
dekarkoksilasi asam amino histidin yang terdapat pada tubuh ikan, yaitu
histidin bebas dan histidin terikat dalam protein. Menurut kimata (1961) dan
Taylor (1983), hanya histidin bebas yang dapat mengalami dekarboksilasi menjadi
asam amino (Suliantari, 1994).
Histamin merupakan salah
satu senyawa biogenik amin yang dianggap sebagai penyebabuta ma keracunan
makanan yang berasal dari ikan, terutama dari kelompok skombroid. Peda adalah
produk fermentasi ikan yang umumnya dibuat dari ikan kembung yang merupakan
kelompok ikan skombroid, yang diketahui banyak mengandung asam amino histidin
bebas, sehingga potensial menimbulkan masalah keracunan histamine (Indriati et al, 2006)
Pada
proses penurunan mutu ikan, penguraian protein baru akan terjadi
pada tingkat lanjut, sebab memiliki berat molekul besar, lebih tinggi dari
5000. Pada tingkat lanjut dimana metabolit-metabolit sederhana sudah habis,
protein akan segera terurai dengan kecepatan yang semakin meningkat. Protein
akan terurai menjadi peptide, dipeptida dan asam-asam amino bebas, yang
kemudian akan menjadi senyawa-senyawa amin (misalnya, putresin, cadaverin,
histamine, indol, skatol), asam disulfide, karbondioksida, asam-asam organic,
dan lain-lain (Suwetja, 2011).
Bakteri
yang memiliki enzim histidin dekarboksilase atau biasa disebut bakteri
penghasil histamin, sebagaian besar termasuk ke dalam famili
Enterobacteriaceae. Diketahui banyak jenis bakteri yang mampu menghasilkan
histidin dekarboksilase, seperti Morganella morganii, Klebsiella pneumonia,
Hafnia alvei, Clostridium perfringens, Lactobacillus spp., Enterobacter
aerogenes (Wei, 1990).
Histamin merupakan senyawa biogenik amin yang terbentuk akibat proses dekarboksilasi asam amino histidin yang terdapat pada tubuh
ikan. Ada dua macam histidin dalam daging ikan. yaitu
histidin bebas dan hist idin
terikat dalam protein (Suliantari et al ,
1994).
DAFTAR
PUSTAKA
Indriati et al.
2006. Studi Bakteri Pembentuk Histamin Pada Ikan
Kembung Peda Selama Proses Pengolahan. Vol. 1 No. 2
Suwetja. 2011. Biokimia Hasil Perikanan. Jakarta :
Media Prima Aksara hal : 170-173
Suliantari et al. 1994. Mempelajari Metode
Reduksi Kadar Histamin Dalam Pembuatan Ikan Pindang Tongkol (Euthynus Affinis) (Study On The Methods Of Reduction Of Histamine Content In
Salted Fish (Euthynus Affinis) Processing.
Vol. v No. 3. Hal 44, 48
Wie, C.I,
1990. Bacterial growth and histamin production on vacum packaget tuna. J. Food
Sci. 55: 59-63.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar